Jumat, 15 Mei 2009

therapetic Communication


  1. KASUS I

Klien Ny.T (35th) dirawat di R.Bedah oncology dengan diagnosa Medis Ca mamae stadium III. Postur tubuh kurus, otot lemah, pakaian kusut dan kotor. Saat berkomunikasi tampak sedih dengan suara parau klien menagis, tamapak infus bengkak, klien merasa nyeri, suhu tubuh 38 C, T = 110/70mmHg, frekuensi nafas meningkat. Jam 14.00 klien mengatakan kepada perawat shift pagi; "suster silahkan saja kalau mau pulang, jam dinas suster kan sudah habis, biarkan saja saya disini sendiri''

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi verbal dan komponen apa saja (5 komponen) yang disampaikan saat perawat berbicara dengan orang lain?,
2. Apa saja yang dimaksud non verbal behaviors pada klien diatas?,
3. Jelaskan contoh non verbal beharviors pada klien diatas ditinjau dari aspek Body behaviour, facial expression, eye cast, Physiological apperance

4. Jelaskan 2 type komunikasi pada klien diatas
5. Bagaimana interaksi antara komunikasi verbal dan nonverbal

6. Apa yang dimaksud double bind message pada kasus di atas?

Jawaban

1. Komunikasi Verbal adalah komunikasi yang diucapkan oleh seseorang dalam bentuk kata-kata merupakan symbol dalam masyarakat.

Komponen-komponennya: - Saling percaya dan saling menghargai

- Persepsi dan cara

- Menyampaikan hal yang penting dan tidak dapat di mengerti atau cercaan dan mengadili

- Menyampaikan pesan atau menyampaikan konfik atau pesan langsung

- Menyampaikan perasaan gembira atau disembunyikan, perasaan yang berubah.

2. Komunikasi yang non verbal adalah komunikasi yang dilakukan individu tidak menggunakan kata-kata. Besar suara dan cara bicara dalam langkah seseorang dalam berbicara contohnya yaitu komunikasi non verbal. (Sering kali dengan menggun

akan isyarat) biasanya yang kelihatan secara umum, ekspresi wajah, gerakan tubuh, banyaknya kontak mata, mata memberikan (ekspresi emosi dalam mata), gerakan tangan, keluh kesah, kegelisahan, dan menguap

3. Contoh nonverbal dalam aspek:

- Tingkah Laku: Sikap badan, gerak-gerik, sikap, gaya berjalan: biasanya klien merosot dari tempat duduk, klien menutup wajahnya dengan menggunakan tangan, dan sekali-kali mengetuk kaki kanannya.

- Ekspresi Wajah: Mengerutkan dahi, tersenyum, meringis, meninggikan alis mata, mengigit bibir, menggerak-gerakan lidah : biasanya klien meringis ketika berbicara dengan perawat, ketika sendiri, dia tersenyum dan tertawa pada dirinya sendiri.

- Kontak Mata : Marah, curiga, dan terlihat menyalahkan: mata klien memperlihatkan kecurigaan.

- Respon Psikologi: pernapasan meningkat, dia poresi, dilatasi pupil, wajah memerah, pucat : ketika klien berhenti bicara dia menjadi pucat, peningkatan repirasi dan wajahnya menjadi diam.

- Penampilan Diri : Merawat, pakaian, kebersihan: Klien menggunakan pakaian yang lusuh dan celana panjang yang kotor; kaos kaki yang kotor dan jenggot yang tidak dicukur.

4. Dua tipe komunikasi pada klien:

- Komunikasi Verbal adalah komunikasi yang diucapkan oleh seseorang dalam bentuk kata-kata merupakan symbol dalam masyarakat.

- Komunikasi yang non verbal adalah komunikasi yang dilakukan individu tidak menggunakan kata-kata. Besar suara dan cara bicara dalam langkah seseorang dalam berbicara.

5.

- Interaksi komunikasi verbal : Dapat menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya, dapat mengomentari, dan dapat menolak.

- Interaksi komunikasi nonverbal: Elemennya seperti ekspresi wajah, terlihat seperti tidak terlahir dan tampak seperti kebudayaan yang berbeda.

6. Double bind message: Merupakan transaksi yang melibatkan pengikat lawan yang diajak bicara sehingga terjadi perbedaan definisi dan hubugan kegagalan konflik disamping itu perlu bertanya pada kelurganya walaupun kadang konflik pesan disebabkan karena seseorang bertanya tentang hubungannya dengan keluarga dan grup seusianya.

B.KASUS II

Nn T 30 Tahun dirawat di R penyakit dalam dengan diagnose typoid.saat pengkajian perawat menatap mata klien ,duduk disamping klien dengan menyilang di dada dan tumpang kaki klien tidur terlentang,tampak murung, menahan rasa sakit, tangannya memegang perut .saat perawat bertanya bagaimana keadaan klien saat ini?,dengan nada rendah, bicara lambat,ia menjawab:”saya baik-baik saja,hari ini saya merasa senang.jam 9 perawat menawarkan makan tetapi klien menggelengkan kepala.esok harinya perawat mengacungkan jempol sambil tersenyum saat klien menghabiskan makanan.

Jawaban:

1. Yang dimaksud dengan komunikasi non verbal pada klien diatas adalah pengiriman pesan tanpa menggunakan kata-kata, cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan pada orang lain. Komunikasi non verbal dapat diamati melalui penampilan personal, kontak mata, ekspresi wajah,sikap tubuh, intonasi, karakter fisik, sentuhan.

2. Perawat : perawat menatap mata klien, duduk di samping klien dengan tangan menyilang di dada dan tumpang kaki, mengacungkan jempol sambil tersenyum.

Dari komunikasi non verbal diatas dapat digolongkan kedalam komunikasi non verbal yang terapeutik dan komunikasi non verbal yang bukan terapeutik.

Klien : tidur terlentang, tampak murung, menahan rasa sakit, tangannya memegang perut, menggelengkan kepala.

3 . kategori Facial expressions pada kasus diatas adalah a confusing facial expression / ekspresi wajah yang bingung apa yang dia ucapkan/disampaikan oleh klien tidak sesuai dengan yang diperlihatkan oleh gerakan tubuhnya.

4. bahasa tubuh adalah (postur, gerakan tubuh ,gait) adalah bagian dari komunikasi non verbal. Data yang menunjukkan sikap tertutup pada kasus diatas adalah : duduk di samping klien, menyilangkan tangan di dada dan menumpangkan kaki

5. vocal cues adalah pengiriman isi pesan secara nonverbal tanpa menggunakan suara. Data yang termasuk vocal cues pada kasus diatas adalah wajah tampak murung, menahan rasa sakit, dan menggelengkan kepala.

6. karena kontak mata merupakan cerminan atau refleksi dari gambaran emosional. Serta merupakan salah satu tanda kita memperhatikan lawan bicara (klien) yang memberikan gambaran bahwa kita siap untuk berkomunikasi dengan klien ,juga dengan kontak mata selama pembicaraan dipersepsikan sebagai orang yang dapat dipercaya.dengan kontak mata perawat dapat menangkap dan memahami respon klien sehingga perawat mendapatkan data yang lebih valid. Kontak mata juga merupakan salah satu tehnik body language dalam melakukan komunikasi terapeutik.